"Ada yang dari Jawa Pak Agung Laksono, Pak Setya Novanto, Pak Airlangga Hartarto. Ada juga yang dari Sumatera Bapak Aburizal Bakrie dari Lampung, Pak Akbar Tandjung dari Tapanuli Tengah, ada juga yang dari Sulawesi Bapak Jusuf Kalla, Makassar. Dan se

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengaku senang bahwa Partai Golkar sangat terbuka bagi siapapun, dengan sejarah ketua umum yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Penutupan Munas XI Golkar di Jakarta Rabu malam.

“Dan yang saya senang Partai Golkar itu terbuka untuk siapapun. Kalau di bisnis, ini Tbk. Dan kita bisa lihat, sejarah-sejarah ketua umum Golkar, dari mana saja," ujar Jokowi.

"Ada yang dari Jawa Pak Agung Laksono, Pak Setya Novanto, Pak Airlangga Hartarto. Ada juga yang dari Sumatera Bapak Aburizal Bakrie dari Lampung, Pak Akbar Tandjung dari Tapanuli Tengah, ada juga yang dari Sulawesi Bapak Jusuf Kalla, Makassar. Dan sekarang Ketua Umum yang sekarang dari tanah Papua,” imbuhnya.

Menurut Presiden Joko Widodo, Golkar adalah partai yang sangat Indonesia. Dia menilai pluralisme Golkar sangat terjaga.

“Artinya Partai Golkar ini Indonesia banget. Dan jangan lupa malam hari ini saya memakai (kemeja) kuning. Pluralisme Golkar betul-betul sangat terjaga. Pluralisme Golkar betul-betul sangat terjaga, sangat harmonis. Itu menurut saya yang membuat Golkar lebih teduh dari yang lain,” kata Jokowi.

Presiden pada sambutannya menyebut Golkar sebagai salah satu partai terbesar dan tertua di Indonesia, serta partai besar dan kuat yang telah banyak berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Dia juga menyebut simbol pohon beringin Partai Golkar, terlihat teduh dan sejuk. Dia mengaku merasa sangat teduh pada kesempatan tersebut.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Andi Firdaus
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024